Apa yang kalian bayangkan tentang Kota Cimahi? Para prajurit yang beriringan di pagi hari? kota tentara? atau masih banyak lagi apa yang kalian pikirkan dibenakmu?
Dalam bahasa sunda, nama Cimahi berasal dari kata cai mahi yang berarti "air yang cukup". Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Williem Daendels membuat jalan Raya Pos yang membentang dari Anyer higga Panarukan , dan disini dibuatlah pos penjagaan di alun-alun Cimahi sekarang.
Ternya eh ternyata, dibalik hirup pikuk perkotaan Cimahi, dibalik itu terdapat sebuah perkampungan adat bernama Kampung Adat Cireundeu. Cireundeu berasal dari nama “pohon reundeu”, karena sebelumnya di kampung ini banyak sekali populasi pohon reundeu. pohon reundeu itu sendiri ialah pohon untuk bahan obat herbal. Maka dari itu kampung ini di sebut Kampung Cireundeu.
Kampung Adat Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Terdiri dari 50 kepala keluarga atau 800 jiwa, yang sebagia besar bermata pencaharian bertani ketela. Kampung Adat Cireundeu sendiri memiliki luas 64 ha terdiri dari 60 ha untuk pertanian dan 4 ha untuk pemukiman.
Sebagian besar penduduknya memeluk dan memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan hingga saat ini. Selalu konsisten dalam menjalankan ajaran kepercayaan serta terus melestarikan budaya dan adat istiadat yang telah turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Maka pemerintah menetapkan Kampung Adat Cireundeu sebagai kampung adat yang sejajar dengan Kampung Naga (Tasikmalaya), Kaepuhan Cipta Gelar (Banten, Kidul, Sukabumi), Kampung Dukuh (Garut), Kampung Urug (Bogor), Kampung Mahmud (Bandung), dan kampung adat lainnya.
Yang unik dari Kampung Adat Cireundeu ialah masyarakatnya yang tidak makan nasi. WHAT NASI? IYA NASI! disini masyarakat tidak makan nasi bahkan hingga turunan olahannya seperti ketan, bubur, kue kue dari tepung beras, peyeum, apalagi peyeumpuan hehehe...
Masyarakat Kampung Adat Cirendeu mengkonsumsi singkong, sebagai ganti beras. Singkong diolah dengan sedemikian rupa menjadi rasi (beras singkong). rasanya engga kalah enak lohh dibanding nasi dan kayanya ini cocok deh buat kamu yang pengen diet soalnya dikit juga kenyang alias ampeg! hahaha
selain rasi masih banyak juga olahannya seperti kue kue dari singkong, bahkan kini sedang membuat percobaan mie dari kentang huwaaaa.
Eitttt bentar dulu, selain kampung ini mendapatkan predikat sebagai Desa Ketahanan Pangan, Alam di Kampung Adat Cireundeu Suaaangaaaatt adem, padahal kata orang orang Cimahi Selatan gak ada air bahkan terkesan gersang karena banyak industri disini.
Keindahan alamnya gak kalah keren loh! foto diatas diambil dari Puncak Salam, yang menawarkan pesona indahnya Kota Kembang dan Gunung gunung yang mengelilingi Kota Bandung ini.
Pengen liat indahnya Bandung, Cimahi, Lembang, di pagi hari tapi pengen ke tempat yang antimainstream? ini jawabannya! yaa karena alam disini belum banyak tersentuh oleh alam sehingga di puncak ini benar benar membuat pengalaman mendaki kalian menjadi lebih menarik!
Pengen naik ke Puncak Salam? eitt tidak semudah itu, karena bukit ini termasuk kedalam wilayah kampung adat, kita perlu mematuhi peraturan adat disini yuk! yaitu pertama kita harus naik ke puncak dengan tanpa alas kaki! seru kann? kedua jangan menggunakan baju atau atasan dominan berwarna merah.
tapiii.... usaha gaakan mengkhianati hasil kok. Kita bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah. Kampung adat Cireundeu sendiri menawarkan paket wisata dengan harga yang sangatt murah (dibandingkan wisata di Bandung Raya) Berminat? bisa langsung hubungi
Kang Jajat 0813-9489-2003
Kang Yana 0852-2135-7509
Kang Tri 0878-2497-971
Thankyou for visit and see you soon at my next post! byebye!
Comentarios